Lucu juga melihat tingkah laku para caleg. Macam-macam tingkah mereka untuk menarik perhatian para pemilih. Ada yang mengadakan seminar-seminar lalu berbagi doorprize hadiah di dalamnya. Istri saya pernah ikut dapat kipas angin. Lumayan bila kepanasan bisa dipakai.
Yang paling banyak yang mereka lakukan adalah menyebar spanduk-spanduk mereka di tepi-tepi jalan, di muka rumah orang, di dinding tembok rumah atau toko, di pohon-pohon. Kasihan satpol PP harus membersihkan spanduk-spanduk mereka itu jika melanggar peraturan tata ruang kota.
Spanduk mereka buat semenarik mungkin. Wajah dibikin seputih, semuda dan semenarik mungkin. Jika di daerah mayoritas muslim, maka di depan maka akan terpampang hurup “H.”. Peci pun terselip di kepala. Supaya kelihatan intelek, maka berbagai gelarpun ditulis di belakang nama mereka.
Untuk menarik lagi, ditambah tokoh-tokoh nasional di samping atau di belakang mereka. Bahkan ada yang memajang mantan presiden yang telah meninggal dunia. Saya pernah lihat ada caleg memuat gambar Jokowi di samping fotonya.
Dan yang paling aneh saya temui adalah caleg yang menyelipkan kartu nama dirinya di kartu undangan mantenan. Aneh-aneh saja. Begitulah nafsu seseorang yang ingin berkuasa, melakukan berbagai cara untuk terpilih.
Cukup sekian untuk postingan pertama saya. Kompasiana i am be kompasianer now.

0 komentar:
Posting Komentar