“Peradaban-peradaban, budaya, atau golongan yang menutup organ seksual perempuan mereka, memiliki argumen yang sangat kuat sekali.
Sedangkan penganut liberal sekularisme tidak memiliki argumen mengapa mereka menentang “penutupan” perempuan.
Mereka menentang hanya karena merasa hasrat kebebasan individualnya (hasrat hewani) dikekang, mengabaikan adanya manusia-manusia jenis ketiga dan keempat, menafikan konsep pencegahan. Hasrat yang entah mereka sadari atau tidak, secara perlahan mengarah kepada kehidupan hewani “.
——————————————————————
Paragraf diatas saya kutip dari tulisan pak @Rahmad Agus Koto di ANU yg membahas tentang pakaian terbuka atau rok mini dan dihubungkan dengan paham sekuler. Sedikit membingungkan bagi saya yg bermukim di negara Jerman dan dikenal sebagai penganut sekuler liberal dalam sistem pemerintahannya.
Selama ini belum pernah mendengar adanya penentangan bagi wanita yg memakai pakaian tertutup. Selera berpakaian adalah hak pribadi, selama masih bisa menempatkan diri dan menyesuaikan situasi dan kondisi dengan jenis yg dipakainya.
Kebanyakan masyarakat disini, karena termasuk negara 4 musim, mereka berpakaian dengan menyesuaikan musimnya. Jika musim panas tiba, di jalanan tidak heran bakal kita temui para wanita hanya memakai celana pendek, kaos bahkan singlet dan rok mini. Ini karena demi kenyamanan saja untuk mengurangi hawa panas.
Sebaliknya di musim dingin yg bisa mencapai -20 derajat celcius, pemandangan para wanita mengenakan rok mini atau singlet tidak bakal anda temui. Pakaian yg dikenakan dari alas kaki sampai ujung rambut akan tertutup, kadang muka dan telinga ditutup hingga cuma kelihatan matanya. Tentunya selain memakai pullover jg masih memakai jaket tebal. Ini jg demi kenyamanan untuk menghilangkan rasa dingin.
Selama yg saya lihat, belum pernah ada orang ataupun polisi yg menentang pakaian tertutup tsb. Bagaimana mau menentangnya, orang semuanya memakai pakaian tertutup kok. Jadi yg dimaksud dalam tulisan Pak Rahmad tsb membingungkan. Pakaian tertutup jenis apa dan dalam kondisi bagaimana yg ditentang oleh paham sekuler liberal tsb. Ini yg harus dijelaskan agar tidak menjadi semacam “tuduhan” karena alasan paham tsb kemungkinan tidak disukainya lalu membuat informasi yg tidak benar.
Boleh saja mengkritisi suatu sistem yg tidak cocok atau tidak disukai, tapi alangkah baiknya jika dilakukan dengan cara sehat. Selanjutnya bisa memberikan solusi dengan mengajukan bentuk sistem lainnya berikut keunggulan2nya yg dianggapnya paling baik dan bisa membawa bangsa dan negara yg berisi dari berbagai lintas SARA menjadi bangsa yg gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo….
Kalau anda melihat gambar dibawah ini…mereka jg berpakaian tertutup dan bebas, tidak ada yg menentangnya bukan..??!!
nah lo..apa masih kurang tertutup nih…
gambar : ANU
0 komentar:
Posting Komentar