harga genset murah

Soal Film Soekarno, Hanung Pantas Dibela!


Film Soekarn o arahan Hanung Bramantyo sudah tayang. Film yang sejak awal sudah mengundang kontroversi ini didemo sejumlah orang yang menuntut penarikan film ini. Alasan para pendemo ini adalah peneyelewengan sejarah S0ekarno. Dalam film itu memang ditampilkan bahwa Soekarno bekerja sama dengan Jepang saat zaman pendudukan. Penggambaran kerjasama Soekarno dengan Jepang ini dianggap sebagai penyelewengan sejarah karena mengaburkan nasionalisme dan perjuangan Soekarno. Lebih jauh lagi, film itu dianggap merusak image Soekarno karena banyak terfokus pada masalah konflik rumah tangga.


Soekarno memang sosok besar yang multi dimensi. Dia adalah pejuang kemerdekaan, proklamator, dan presiden dengan ide-ide besar tentang Indonesia. Pejuang besar ini tentu saja juga sosok manusia biasa yang punya permasalahan seperti manusia pada umumnya. Hanung, dengan interpretasinya memaknai Soekarno menurut versinya. Fakta sejarah bahwa Soekarno bekerjasama dengan Jepang bisa diinterpreasikan apa saja. Pendukung Soekarno tentu akan bilang bahwa itu adalah strategi perjuangan untuk Indonesia merdeka. Musuh Soekarno akan bilang bahwa dia adalah kolaborator fasis. Apa pun interpretasinya tidak ada yang bisa sepenuhnya benar atau sepenuhnya salah. Hanung, menurut pendapat saya, mencoba menampilkan Soekarno di tengah wacana perdebatan ini.


Permasalahannya adalah ide pemberangusan seperti yang dituntut oleh pendemo dan dulu oleh Rahmawati. Pemberangusan ide dan pemberangusan interpretasi fakta sejarah hanya akan melahirkan ke-fasis-an. Interpretasi berdasarkan fakta sejarah adalah sah. Asal kita tahu saja, interpretasi itu selalu terbatas pada perspektif manusia dan akan diuji terus menerus dengan fakta sejarah yang lain. Interpretasi yang baik akan lulus ujian ini. Interpretasi yang buruk tidak akan tahan uji, bahkan cenderung akan memonopoli kebenaran dengan menyembunyikan fakta-fakta sejarah yang bertentangan.


Rahmawati, anak kandung Soekarno, serta para pendemo pendukung Soekarno akan melihat interpretasi Hanung sebagai penyelewengan sejarah. Kalau saya pribadi, melihat hal ini bukan sebagai penyelewengan sejarah, tetapi sebuah interpretasi dan konstruksi sosial tentang Soekarno. Himbauan penarikan film ini dari peredaran tidak akan menyelesaikan masalah–ini hanya akan membungkam suara kebebasan. Narasi tandingan yang diperlukan–sayangnya para pendemo ini biasannya hanya pecundang. Mereka tak akan mampu atau mau berargumentasi dan menciptakan narasi tandingan ini. Yang mereka mau hanya: “Bungkam lawan”.


Untuk suara kebebasan inilah Hanung pantas dibela.


Salam Kompasiana! God Bless Indonesia! Merdeka!



sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/12/18/soal-film-sukarno-hanung-pantas-dibela-619341.html

Soal Film Soekarno, Hanung Pantas Dibela! | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar