harga genset murah

Menggunakan dan Menggambarkan Peta Dasar


Peta


Peta adalah gambaran umum (konvensional) permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan skala tertentu dan dilengkapi dengan tulisan serta simbol sebagai keterangan (dalam Hertanto, 2012). (Oleh karena merupakan gambaran konvensional, maka peta menggambarkan semua kenampakan yang ada di permukaan bumi, antara lain gunung, danau, sungai, laut, dan jalan. Namun kenampakan-kenampakan tersebut hanya dilukiskan atau digambarkan dengan simbol-simbol tertentu yang sesuai.


Media penggambaran permukaan bumi selain pada peta juga sering kita temukan pada bidang lengkung/bola yang sering disebut dengan globe. Perbedaan yan mendasar antara peta dengan globe adalah :


Bidang yang digunakan, Peta menggunakan bidang datar sedangkan Globe menggunakan bidang bola


Daerah yang tergambar, pada peta wilayah yang digambarkan dapat berupa seluruh maupun hanya sebagian kecil wilayah di permukaan bumi sedangkan pada globe wilayah yang tergambar adalah seluruh wilayah di permukaan bumi.


Ilmu yang mempelajari tentang peta adalah Kartografi, sedangkan orang yang ahli dalam bidang pembuatan peta disebut kartograf.


Manusia telah mengenal peta sejak sebelum masehi. Akan tetapi, pada waktu itu peta masih digambar pada lempengan tanah liat yang kemudian dibakar, tidak pada kertas seperti zaman sekarang. Contoh peta pada lempengan tanah liat adalah peta-peta yang dibuat oleh bangsa Babilonia, Mesir dan Cina yang saat ini disimpan di Museum Semit Harvard, Amerika Serikat


Beberapa definisi peta (dalam Hertanto, 2012) menurut para ahli adalah sebagi berikut :


1. Menurut ICA (International Cartographic Association)


Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan.


2. Menurut Aryono Prihandito (1988)


Peta merupakan gambaran permukaan bumi dengan skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui sistem proyeksi tertentu.


3. Menurut Erwin Raisz (1948)


Peta adalah gambaran konvensional dari ketampakan muka bumi yang diperkecil seperti ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelas.


4. Menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal)


Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada tahapan dan tingkatan pembangunan.



Jenis-jenis Peta


Secara umum peta dibagi atas beberapa klasifikasi, sebagai berikut :


1. Berdasarkan Sumber Datanya


a. Peta Induk (Basic Map)


Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan.


b. Peta Turunan (Derived Map)


Peta turunan yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan. Peta turunan ini tidak bisa digunakan sebagai peta dasar.


2. Berdasarkan Isi Data yang Disajikan


a. Peta Umum


Peta umum yaitu peta yang menggambarkan semua unsur topografi di permukaan bumi, baik unsur alam maupun unsur buatan manusia, serta menggambarkan keadaan relief permukaan bumi yang dipetakan. Peta umum dibagi menjadi 3, sebagai berikut:


1) Peta topografi


peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama.


2) Peta chorografi,


peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh peta chorografi adalah atlas. Kumpulan Peta Dalam Atlas sebagian besar termasuk dalam kategori peta Chorografi.


3) Peta dunia


peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas.


b. Peta Tematik


Peta tematik yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu / khusus. Misal peta geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya.


3. Berdasarkan Skalanya


a. Peta Kadaster/Peta Teknik


Peta Kadaster mempunyai skala sangat besar antara 1 : 100 – 1 : 5000 Peta kadaster ini sangat rinci sehingga banyak digunakan untuk keperluan teknis, misalnya untuk perencanaan jaringan jalan, jaringan air, dan sebagainya.


b. Peta Skala Besar


Peta Skala Besar mempunyai skala antara 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Biasanya peta ini digunakan untuk perencanaan wilayah.


c. Peta Skala Sedang


Peta Skala Sedang mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000.


d. Peta Skala Kecil


Peta Skala Kecil mempunyai skala antara 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000.


e. Peta Geografi/Peta Dunia


Peta Dunia mempunyai skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000.


4. Berdasarkan Bentuknya


a. Peta Stasioner


Peta Stasioner menggambarkan keadaan permukaan bumi yang datanya bersifat relatif tetap (stabil). Contohnya: peta topografi, peta geologi, peta jenis tanah


b. Peta Dinamis


Peta Dinamis menggambarkan keadaan permukaan bumi yang datanya bersifat selalu berubah (dinamis). Contohnya: peta kepadatan penduduk, peta sebaran korban bencana alam, peta jaringan komunikasi.



5. Berdasar Tujuannya


a. Peta Pendidikan (Educational Map)


Contohnya: peta lokasi sekolah SLTP/SMU.


b. Peta Ilmu Pengetahuan.


Contohnya: peta arah angin, peta penduduk.


c. Peta Informasi Umum (General Information Map)


Contohnya: peta pusat perbelanjaan.


d. Peta Turis (Tourism Map)


Contohnya: peta museum, peta rute bus.


e. Peta Navigasi


Contohnya: peta penerbangan, peta pelayaran.


f. Peta Aplikasi (Technical Application Map)


Contohnya: peta penggunaan tanah, peta curah hujan.


g. Peta Perencanaan (Planning Map)


Contohnya: peta jalur hijau, peta perumahan, peta pertambangan.



Pengetahuan Peta


Adapun persyaratan-persyaratan geometrik yang harus dipenuhi oleh suatu peta sehingga menjadi peta yang ideal adalah:


1. Jarak antara titik-titik yang terletak di atas peta harus sesuai dengan jarak aslinya di permukaan bumi (dengan memperhatikan faktor skala tertentu).


2. Luas suatu unsur yang direpresentasikan di atas peta harus sesuai dengan luas sebenarnya (juga dengan mempertimbangkan skalanya).


3. Sudut atau arah suatu garis yang direpresentasikan di atas peta harus sesuai dengan arah yang sebenarnya (seperti di permukaan bumi).


4. Bentuk suatu unsur yang direpresentasikan di atas peta harus sesuai dengan bentuk yang sebenarnya (juga dengan mempertimbangkan faktor skalanya).



Sumber


Anonim. Tanpa tahun. “Sistem Pemasukan Data” dalam http://www.oocities.org/


Diunduh Sabtu, 13 April 2013.


Anonim. Tanpa Tahun. “Sistem Informasi Geografis” dalam http://sapoelidie. webatu.com/ sistem_informasi_geografis.php Diunduh Sabtu, 13 April 2013.


Hertanto, Hendrik Boby. 2012. “Peta” dalam Blogspot http://geoenviron. blogspot.com/2012/04/peta.html. Diunduh Kamis, 11 April 2013.




sumber : http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2013/12/16/menggunakan-dan-menggambarkan-peta-dasar-619907.html

Menggunakan dan Menggambarkan Peta Dasar | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar