BIROKRASI
Kata yang selalu muncul dimana saat kita harus mengurus perihal dokumen. Untuk kepentingan usaha maupun surat keterangan yang lain, selalu saja kita dipusingkan dengan soal birokrasi. Seperti lagu grup band SLANK birokrasi komplek. Begitulah sistem di negeri ini yang terlalu banyak dengan aturan yang carut marut, dengan tingkat SDM seadanya.
Dan uang adalah kata yang tepat untuk pelicin dari semua yang dipersulit jadi mudah. Katanya ini negara Republik bukan negara kerajaan yang harus menyetorkan upeti sebagai imbalan. Bagaimana semua bisa berjalan dengan baik jikalau ini dibiarkan menjadi budaya dan diwariskan.
Adakah yang bisa menjalankan semua yang berkaitan dengan birokrasi bebas dari kata pungutan liar. Bahkan di era sekarang menjadi liar dan tak terkendali. Dibalik seragam yang mereka kenakan menjadi tameng dengan istilah sudah menjadi kebijakan kantor. Yang menjadi pertanyaan apakah itu kantor kakek nenek elo…?
Kapan birokrasi di negaraku menjadi baik, dan dengan tingkat pelayanan yang memuaskan. Padahal pegawai Negeri Sipil itu merupakan pelayan bagi masyarakat dengan kata lain mereka itu adalah jongosnya masyarakat. Tetapi tidak sedikit pula mereka menyombongkan dirinya dengan seragam yang dikenakan.
Wahai para pegawai di birokrasi menjadi bijaksanalah untuk menjalankan amanat yang sudah diberikan. Seragam itu dibeli dan dibayar melalui uang masyarakat yang berupa pajak. Slogan orang bijak taat pajak, bagaimana akan taat pajak apabila pegawai birokrasi memanfaatkan seragam yang dikenakannya. Atau pajak dibayarkan masyarakat untuk “dimanfaatkan” sepenuhnya untuk keperluan birokrasi.

0 komentar:
Posting Komentar