Kesalahpahaman hingga keributan bisa terjadi karena tidak adanya komunikasi yang baik dan persepsi yang sama antara berbagai pihak. Hal ini pulalah yang seringkali terjadi pada daerah-daerah yang memiliki wilayah pertambangan. Konflik bisa terjadi antara perusahaan tambang dengan berbagai pihak seperti dengan Pemerintah daerah saat terjadi pergantian kepemimpinan/pejabat atau kepala daerah, dengan masyarakat sekitar yang merasa kepentingannya terganggu atau tidak mendapat manfaat dengan kehadiran perusahaan dan aktivitas pertambangan di sekitar mereka dan juga konflik antara pegawai perusahaan pertambangan yang berasal dari daerah setempat dengan pegawai yang berasal dari luar.
Untuk mengatasi bahkan mencegah timbulnya konflik bahkan meminimalisir potensi konflik, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan tambang, yaitu:
Hubungan baik dan positif dengan jajaran pemerintah daerah
Memastikan kontrak kerjasama diketahui juga oleh pemerintah daerah. Sosialisasi mengenai kontrak ini harus dilakukan secara berkala terutama saat terjadinya pergantian pejabat atau kepala daerah. Proses pergantian kepala daerah kadangkala memanfaatkan isu-isu terkait perusahaan tambang yang ada sehingga rentan disalahgunakan dan menjadikan perusahaan tambang sebagai sasaran tembak. Dengan adanya komunikasi, koordinasi yang intens antara perusahaan tambang dengan pemerintah daerah, maka akan terjalin hubungan yang positif dan saling pengertian. Apalagi bila kiprah perusahaan tambang di suatu daerah memberikan manfaat yang positif seperti membantu perbaikan infrastruktur dan juga mendukung program-progam pembangunan di daerah seperti meningkatkan lapangan kerja dan pemberdayaan masyarakat.
Hubungan baik dengan masyarakat.
Masyarakat yang dimaksudkan bukan saja yang berada di sekitar lokasi pertambangan namun juga masyarakat secara umum yang ada di daerah bersangkutan termasuk lembaga swadaya masyarakat (LSM). Hubungan baik ini dapat dilakukan dengan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat misalnya dengan membantu pembuatan/perbaikan infrastruktur ataupun kegiatan-kegiatan yang terkait dengan corporate social responsibility (CSR). Tak kalah pentingnya adalah membangun komunikasi dengan masyarakat menggunakan berbagai media baik secara formal maupun informal.
Perusahaan tambang dapat membuat publikasi khusus terkait manfaat yang telah diberikan kepada masyarakat sekitar. Publikasi ini disebarkan ke berbagai kelompok masyarakat seperti ke sekolah-sekolah, perguruan tinggi, LSM, RT/RW, kelurahan hingga ke jajaran pemerintah daerah. Para siswa sekolah hingga mahasiswa juga dapat dilibatkan membuat publikasi tersebut misalnya dengan memanfaatkan media publikasi yang dibuat oleh mereka seperti pada majalah dinding hingga media publikasi di kampus.
Dalam berkomunikasi dengan masyarakat, sebisa mungkin melibatkan pegawai perusahaan tambang baik yang berasal dari daerah setempat ataupun dari luar daerah. Hal ini untuk menjembatani komunikasi dan hubungan baik antara pegawai perusahaan tambang dengan masyakarat sekitar. Ada kalanya konflik yang terjadi terlebih dahulu disebabkan hubungan yang kurang baik/harmonis antara pegawai perusahaan dengan masyarakat sekitar sehingga rentan terjadi kesalahpahaman dan menyulut perseteruan yang lebih besar. Para pegawai perusahaan harus disosialisasikan mengenai adat istiadat, budaya dan kearifan lokal daerah setempat. Para pegawai sebaiknya memahami apa yang boleh/tidak boleh dilakukan atau sebisa mungkin dihindari untuk menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat setempat.
Hubungan baik antar pegawai di perusahaan tambang
Komunikasi dan hubungan yang kurang baik antara sesama pegawai perusahaan, terutama antara pegawai yang berasal dari daerah setempat dengan pegawai dari daerah lain/bukan penduduk setempat, dapat menimbulkan konflik yang bisa saja merembet keluar perusahaan dan menjadi konflik yang lebih besar. Perlu ditempuh upaya untuk meningkatkan keakraban dan kekompakan para pegawai perusahaan. Hal ini bisa dilakukan dengan
Selain itu juga sebaiknya perusahaan setempat mempekerjakan pegawai yang berasal dari penduduk setempat sesuai dengan kompetensi dan keahliannya sambil terus memberikan kesempatan meningkatkan kompetensi dan keahlian mereka. Bila memungkinkan dan memenuhi syarat kompetensi/keahlian yang dibutuhkan perusahaan, agar juga memberikan kesempatan untuk mendapatkan jabatan. Meskipun begitu hal ini harus tetap mengedepankan profesionalisme.
0 komentar:
Posting Komentar