harga genset murah

Kreatif ?? Who’s Scare :)


Waah…Kamu Kreatif sekali.


Seringkali kita mendengar ucapan-ucapan seperti itu, dirumah , disekolah, ditempat bermain atau dimana saja. Banyak orang memberikan Label Kreatif kepada seseorang yang menghasilkan sesuatu berbeda dari yang lain. Baik itu bentuknya, kegunaannya ataupun cara membuatnya. Ketika kita mengucapkan kata “Kreatif” responden yang kita berikan label tersebut pasti merasa senang, bangga dengan dirinya yang mampu melakukan hal seperti itu.


Disini saya mencoba sharing dengan teman-teman, sebenarnya proses dari kreativitas itu seperti apa siiih? Dalam buku psikologi kognitif (Solso:2007) disini dijelaskan ada beberapa tahapan sebelum terbentuknya kreativitas. Sebenarnya, yang dimaksud disini bukan menciptakan suatu kreativitas, namun saya hanya mencoba membedah, tahapan-tahapan kreativitas menurut buku Solso. Sebelumnya kita harus memahami definisi kreatif itu sendiri menurut buku Solso terlebih dahulu.


Jadi, Kreativitas adalah suatu aktivitas kogniif yang menghasilkan suatu pandangan yang baru mengenai suatu bentuk permasalahan dan tidak dibatasi pada hasil yang pragmatis (selalu dipandang menurut kegunaanya) (Solso:2007). Kreativitas disini bukan hanya sekedar menghasilkan sesuatu, namun sesuatu tersebut dapat bermanfaat bagi banyak orang.


Yang pertama yaitu Persiapan, disini seseorang terlebih dahulu memformulasikan suatu masalah dan membuat usaha awal untuk memecahkannya, mencari-cari ide baru yang mana proses mencari tersebut tidak dapat dieksplorasikan dengan perilaku, cukup dengan logika saja. Kedua, Inkubasi, masa dimana tidak ada usaha yang dilakukan secara langsung untul memecahkan masalah dan perhatian dialihkan sejenak pada hal lainnya, ketika kita sudah stagnan, tidak dapat memperoleh ide-ide baru, secara spontan kita akan mengalihkan atensi kita pada suatu objek yang mana dengan peralihan tersebut kita berharap akan menemukan ide-ide baru lagi. Ketiga, Insight, dari sinilah maka muncul sebuah ide baru, dimana insight sendiri adalah pemahaman yang mendalam dari suatu masalah, artinya ketika kita mendapatkan insight, proses kreativitas kita juga akan berjalan dengan lancar. Dan yang terakhir yaitu Verifikasi, Menguji pemahaman yang telah didapat dan membuat solusi.


Mungkin akan lebih memahamkan kita jika adanya simulasi, namun disini saya hanya dapat memberikan contoh saja. Hehehe


Sebagai contoh, kita mendapatkan sebuah masalah, seperti orang zaman dahulu tidak adanya korek api maka yang dilakukan pertama kali adalah memformulasikan sebuah usaha awal bagaimana kita dapat memasak, sedangkan korek api tidak ada. Sejenak otak kita akan berfikir dengan keras untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang kita lontarkan pada diri kita. Ternyata otak kita tidak mampu untuk menjawab pertanyaan tersebut, alhasil stagnan yang kita peroleh tidak adanya solusi dari maslah tersebut, kita akan mengalihkan pikiran kita pada hal-hal lain yang mampu untuk merefresh otak, sekaligus mencari inovasi baru yang akan membantunya dalam menyelesaikan masalah. Beberapa saat setelah itu secara tidak disadari kita melihat sebuah batu, salah satu alat indera kita membantu untuk memecahkan masalah yang kita hadapi, selanjutnya kita berakomodasi (dalam ilmu psikologi bermakna membaharuan informasi yang pernah kita peroleh) batu itu keras, sedaangkan api panas, apakah ketika kita menggesekkan kedua batu tersebut kita akan mendapatkan api, atau, atau, atau dan atau, dalam otak, secara keseluruhan kita melakukan hipotesis-hipotesis yang mana kita berusaha untuk mendapatkan simpulan dari masalah tersebut. setelah kita melewati proses diatas, kita akan mendapatkan insight dimana insight tersebut terjadi dari beberapa hipotesis-hipotesis yang sudah kita kumpulkan terlebih dahulu. Setelah proses diotak selesai, maka selanjutnya kita menguji pemahaman kita kedalam dunia real yang mana hasil pengujian tersebut kita peroleh dari informasi-informasi yang sudah kita simpan didalam memori kita.


Dalam proses seseoang berkreasi yang akan memunculkan kreativitas. Ternyata proses tersebut tidak semudah yang kita bayangkan, seseorang yang kreatif mau tidak mau, butuh atau tidak butuh, seseorang tersebut pasti melewati tahap-tahapan tersebut, namun perlu kita ketahui tahapan-tahapan tersebut terjadi tanpa adanya kesadaran karena tahapan-tahapan tersebut kita lakukan berulang-ulang sehingga otak kita merepres aktiftas tahapan-tahapan tersebut.


Menurut saya, ide cemerlang akan muncul ketika kita berada dalam posisi “kepepet” (terdesak) karena mau tidak mau kita diharuskan oleh keadaan untuk menciptakan hal yang baru. Intinya adanya kreativitas kita yaitu saat kita tertekan. Namun tidak semua seperti itu karena ada juga seseorang yang memang dari lahiriyah sudah mendapatkan ilham dari sang Pencipta. Bukan karena paksaan.


Don’t Think the second is the best, but BE NUMBER ONE in everything



sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2013/12/17/kreatif--617368.html

Kreatif ?? Who’s Scare :) | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar