Ada yang tanya ke saya melalui SMS : “Salam kenal, saya …. (sebut aja Mr.X) dari LSM Kesehatan, kamu dokter ya?”
Saya : “Salam kenal kembali, saya dokter LSM”
Mr.X : “Apa LSM mu?”
Saya : “LSM saya banyak, yang penting kamu tahu, IDI”
Mr.X : “IDI bukan LSM, tapi Organisasi Profesi. Koq kamu nggak tahu Anggaran Dasar Organisasi mu sendiri ?”
Saya : “Emang menurut kamu LSM itu apa ?”
Mr.X : “LSM itu Lembaga Swadaya Masyarakat”
Saya : “Pasienku yang baru berumur 15 tahun aja tahu, kepanjangan LSM itu. Hehe.. Menurut kamu, apakah dokter Indonesia bukan bagian dari masyarakat ?”
Mr.X : “Dokter memang bagian dari masyarakat Indonesia, tapi eksklusif dan tidak bisa dinyatakan mewakili masyarakat umum”
Saya : “Apakah LSM mu mewakili masyarakat umum ?”
Mr.X : “Kami memperjuangkan hak-hak rakyat terutama kesehatan. Kami akan awasi dokter-dokter yang melakukan malapraktik”
Saya : “Wah, kalau itu niatmu, saya bantu. Bagaimana kalau kita mulai dari dokter-dokter yang bekerja di pelosok negeri, bekerja tanpa fasilitas kesehatan memadai ?”
Mr.X : “Kenapa harus ke pelosok negeri, di kota ini cukup banyak ?”
Saya : “Supaya otak mu adil dalam melihat masalah kesehatan di Indonesia”
Mr.X : “Kami tidak punya anggaran untuk ke pelosok”
Saya : “Saya bantu kamu. Semua biaya transportasi kamu, LSM saya yang tanggung. Bagaimana ?”
Mr.X : “Emang IDI mau membiayai saya? Kalaupun iya, pastilah saya harus membela dokter-dokter, haha”
Saya : “Kan saya sudah bilang, LSM saya banyak. Kalau IDI tidak bisa bantu, LSM saya yang lain atau saya pribadi yang akan membiayai anda. Bagaimana ?”
Mr.X : “Wah, tawaran menarik nih. Bagaimana dengan uang sakunya, gaji, konsumsi, penginapannya, dan lain-lainnya, dok ?”
Saya : “Maaf, saya juga aktivis LSM. Saya tidak pernah dibayar untuk itu. Kami menganut unpaid volunteer ”
Mr.X : “Kalau begitu tawarannya saya tolak, karna LSM kesehatan saya memberikan fasilitas yang lebih baik”
Saya : “Haha, nggak apa-apa. Artinya, kamu bekerja untuk LSM, bukan untuk masyarakat. Itu bedanya dengan LSM saya. Kami bekerja untuk masyarakat, bukan untuk LSM”
Mr.X : “Kapan pula IDI bekerja untuk masyarakat ?. Tahunya kan hanya membela sesama dokter agar terhindar dari hukum”
Saya : “Itulah karna IQ dan EQ mu rendah”
Mr.X : “Dokter koq ngomong kasar. Saya bisa laporkan Anda ke polisi”
Saya : “Silahkan. Sebelum kamu lapor polisi , saya akan muat dialog ini ke media, supaya masyarakat menilainya”
Mr.X : “Baiklah, terima kasih”
Saya : “OK”.
—————-

0 komentar:
Posting Komentar