harga genset murah

Bila Pak Harto Nyapres Pasti Kupilih


Judul artikel di atas berasal dari sebuah judul buku yang baru saya beli hari ini. Isi bukunya sendiri tidak istimewa atau menawarkan hal baru selain menguraikan fakta-fakta kemajuan Indonesia di masa kepemimpinan Pak Harto dan memblenya kita sejak dipimpin para manusia rumongso iso, nanging ora iso rumongso, kendati demikian judul tersebut seolah mencerminkan isi pikiran saya selama beberapa tahun terakhir yang termasuk golongan putih ini alias tidak pernah sekalipun menggunakan hak pilih pada saat pilkada dan pemilu, yaitu apabila Pak Harto masih hidup dan mencalonkan diri menjadi presiden, maka tanpa keraguan sedikitpun saya akan mendatangi TPS dan memilih partai yang mencalonkan beliau pada saat pemilihan legislatif dan beliau saat pemilihan presiden.


Mengapa demikian? Karena Pak Harto benar-benar bekerja untuk rakyat dan pemerintahannya memberi hasil dan ini adalah yang paling penting. Prinsip pemerintahan Pak Harto sangat sederhana, yaitu banyak bekerja sedikit berbicara sedangkan pemerintahan hari ini justru banyak bicara sedikit bekerja. Dengan demikian apakah kita heran bila orde baru berhasil mensejahterakan rakyat sedangkan era reformasi justru menghisap hidup rakyat?
Kenyataan yang pastinya menyakitkan untuk para reformis adalah selama lima puluh tahun terakhir tidak ada pemimpin Indonesia yang sepadan dengan Pak Harto, termasuk Ali Sadikin dan Hoegeng maupun gerombolan Petisi 50nya. Demikian pula dengan capres-capres tahun 2014 mendatang juga masih kalah jauh kualitasnya dari Pak Harto. Kenyataan lain adalah faktanya Pak Harto hanya kalah karena usia sudah lanjut dan mulai sakit-sakitan. Apabila pemberontakan tahun 1997 sampai 1998 tersebut terjadi pada saat kondisi Pak Harto masih prima tentu para pemberontaklah yang akan kocar kacir diserang balik Pak Harto.


Mengingat kenyataan ini, maka tentu wajar apabila Pak Harto terpilih terus menerus menjadi presiden karena hal ini adalah kehendak rakyat mengingat memang tidak ada yang lebih baik dan lagipula hal tersebut konstitusional sebab diperbolehkan oleh UUD’45 yang dibuat oleh para founding father Indonesia. Karena Pak Harto memang diinginkan rakyat dan tidak terjadi pelanggaran terhadap konstitusi.

Selain itu cukup terang bahwa beliau jauh dari sifat diktator, sebab diktator adalah orang yang diberi kewenangan absolut oleh rakyat melalui dewan perwakilan karena terjadinya krisis namun menolak mengembalikan mandat tersebut setelah masa krisis selesai sedangkan Pak Harto selalu mengembalikan mandat rakyat setiap lima tahun sekali dan kemudian mandat tersebut selalu diperbaharui oleh rakyat melalui pemilu yang berlangsung terus menerus selama 32 tahun masa pemerintahannya.

Sebagai manusia tentu Pak Harto memiliki kesalahan, akan tetapi Pak Harto seburuk-buruknya Pak Harto, dia tidak pernah menghianati Indonesia tidak seperti para reformis yang menjual negara kita kepada negara asing dan Pak Harto bukan manusia tipe “pagi sore”, alias pagi A, sore B, sebagai bukti lihat saja kekonsistenan para penuding Pak Harto korupsi hari ini, apakah mereka bisa melaksanakan kritik mereka sendiri atau justru mereka menjadi koruptor penghisap darah rakyat?


sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/12/14/bila-pak-harto-nyapres-pasti-kupilih-619342.html

Bila Pak Harto Nyapres Pasti Kupilih | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar