harga genset murah

Gila dan Pemilu


Tribun Jabar tanggal 9 Desember 2013 lalu menulis laporan yang sangat menarik. Judul laporan itu adalah “Gangguan Jiwa Intai Pemilu 2014″. Studi yang dilakukan oleh wartawan Tribun Jabar memunculkan data dari Kementerian Kesehatan RI yang memunculkan angka sejumlah 7376 orang tercatat sebagai penderita baru sakit jiwa. Mereka adalah para calon legislatif (caleg) yang gagal memenangkan pemilu 2009.


Salah satu sumber yang diwawancarai dalam berita itu, Jojo rohi Sekjen Komite Independen Pemantau Pemilu Indonesia, mengatakan bahwa hal serupa pasti akan terjadi lagi dalam pemilu 2014. Gejala sakit jiwa yang terjadi mulai dari depresi, berbicara sendiri sampai ada yang bunuh diri. Selain itu perceraian adalah hal yang sangat lazim menyusul berakhirnya pemilu dengan kegagalan.


Rata-rata menurut Sekjen KIPP Indonesia gangguan jiwa paling umum karena terlilit hutang setelah jor-joran berusaha membeli dukungan suara. Bahkan kalau hanya untuk kalah saja mengeluarkan biaya yang sangat mahal untuk pengerahan massa aksi-aksi protes. Di Indonesia hajatan pemilihan umum adalah hajatan yang sangat mahal. Masih terbayang di berita televisi seorang caleg “sengaja” menggilakan diri untuk menghindari para penagih hutang dan tertangkap kamera hanya tinggal memakai celana dalam.


Politik biaya tinggi, pendidikan politik yang dangkal, mimpi korupsi dan ingin cepat balik modal membuat rata-rata calon legislatif sebenarnya tidak percaya pada konstituen pemilih. Pada tahap moral yang paling pesimistik, pilihan-pilihan yang ada akhirnya memunculkan faktor uang sebagai (seolah-olah) jaminan keberhasilan.


Sayangnya pemilu adalah hajatan demokrasi yang kejam bagi para pemain tanggung, tidak punya pengalaman organisasi atau memang murni amatiran. Banyak tokoh yang sebenarnya mempunya reputasi politik sangat disegani karena jaringan dan kemampuan analisisnya, setelah melewati pemilu di Indonesia kemudian kehilangan bukan hanya uang dan waktu tetapi juga reputasi lamanya tinggal kenangan digantikan label pecundang setelah gagal dalam pemilu.



sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/12/13/gila-dan-pemilu-618968.html

Gila dan Pemilu | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar