harga genset murah

Ketika Dunia Berbalik, Rumput Menjadi Raja



Sumber: Rizzkiananda.blogspot.com



Dialah rumput, tumbuhan kecil yang acapkali dianggap sebagai pengganggu namun acapkali pula menjadi penghias taman-taman nan indah, bahkan namanya sering dijadikan salah satu legenda seseorang yang selalu di bawah, terkesan lemah dan diinjak semaunya. Sehingga, dengan kehidupannya yang serta lemah, sang rumput tidak pernah dianggap bahwa mereka begitu berharga walaupun hanya sebagai pengias taman namun keberadaannya selalu ada dan selalu memberi manfaat ‘tuk makhluk lainnya.


Namun demikian, sebesar apapun manfaat mereka tetaplah mahluk rendahan, tempatnya di bawah selalu diinjak-injak oleh makhluk lainnya. Padahal sejatinya keberadaan mereka tetaplah menjadi sosok penyelaman kehidupan bumi yang tak dapat dilewatkan keberadaannya sedikitpun.


Sebagaimana filosofi rumput, masyarakat bawah (grass root) sejatinya diserupakan dan diumpamakan seperti rumput, tatkala mereka dibutuhkan mereka selalu dipupuk dan dirawat, disirami setiap saat bahkan diberikan harga yang cukup mahal, akan tetapi ketika keberadaan sudah tak lagi berguna dan dianggap tak berdaya maka keberadaan mereka menjadi amat nista dan hina, bahkan mereka harus dimusnahkan karena dianggap gulma pengganggu padahal sejatinya mereka masyarakat bawah adalah sebagian dari warga yang memiliki hak yang sama dan memiliki kedudukan yang sama secara hukum. Makanya wajar saja, di saat-saat kritis si rumput selalu dicari-cari dan dinanti-nanti tapi tatkala kehidupan sudah nyaman dan makmur, para rumput ini hanya jadi tempat injakan dan dibunuh tatkala dianggap sebagai gulma.


Masyarakat bawah diidentikkan sebagai masyarakat kecil yang tak memiliki kekuatan untuk melakukan respon sosial atas ketidak benaran dalam setiap dimensi kehidupan. Tapi mereka tetaplah rumput yang selalu diam dan selalu saja diinjak-injak oleh para penguasa seperti halnya para domba yang siap dikorban. Mereka selalu berada diambang kehancuran dan ketidakberdayaan dililit dengan kelaparan dan kemiskinan yang suatu saat membunuh kehidupan mereka.


Menilik sedikit pendapat BPS bahwa masyarakat miskin adalah masyarakat yang tidak dapat memenuhi kebutuhan minimal baik kebutuhan makanan dan lainnya. Sehingga mereka dianggap sebagai masyarakat yang benar-benar sengsara dan penuh derita disebabkan sulitnya memenuhi kebutuan hak dasar.


Melihat kondisi Indonesia saat ini, walaupun sering dikatakan bahwa masyarakat Indonesia secara ekonomi semakin meningkat, toh jika kita amati kondisi riil ternyata tetap saja masyarakat bawah tetaplah masyarakat yang kehidupannya pas-pasan dan jauh dari kata cukup dan tidak terpenuhinya kebutuhan minimum mereka. Jangankan tersedianya kebutuhan skunder, kebutuhan primer saja tidak terpenuhi. Seperti masih ada saja msayarakat yang tinggalnya di sepanjang jembatan layang, menjadi manusia jalanan yang tidur di depan los toko, sehingga sangat jauh dari kesan sejahtera. Padahal ketika mereka dibutuhkan untuk mencari suara, tidak segan-segan para pemimpin mengumbar janji dan mimpi-mimpi kosong. Meskipun akhirnya ketika mereka sukses menjadi wakil rakyat, mereka lupa dan tak ingat lagi akan janji-janjinya.


Apakah masyarakat tidak tahu? atau apakah masyarakat kita hanya bisa menunggu? Tentu saja tidak, masyarakat kecil, sebagaimana saya analogikan di atas mereka sejatinya seperti rumput, tatkala mereka mempunyai kekuatan dan keberanian maka tak ayal lagi tanaman pokok pun akan mati di selimuti para rumput-rumput liar. Begitu juga masyarakat kecil. Tatkala kehidupan mereka tak pernah sejahtera, maka tak dapat dipungkiri bahwa sejatinya mereka seperti memegang bara api di antara lingkaran air bah, jika kesabarannya mulai hilang maka yang terjadi adalah bencana yang amat mengerikan.


Oleh karena itu, menjadikan para rumput ini seperti haknya yang patut dihargai dan dihormati sejatinya telah turut menjaga dan melindungi setiap jengkal tanah yang kini didiami oleh masayrakat bawah. Mereka akan membela pemimpinnya seperti para pemimpin memberikan kebaikan dan kesejahteraan bagi mereka. Sebuah ikatan emosi yang tak dapat dipisahkan satu sama lainnya.



Salam




sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/12/08/ketika-dunia-berbalik-rumput-menjadi-raja-614713.html

Ketika Dunia Berbalik, Rumput Menjadi Raja | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar