harga genset murah

Obat Mengandung Babi, Menkes Kembali dalam Sasaran Tembak!


Saya terperanjat baca berita, ternyata, banyak sekali obat mengandung unsur babi. Benarkah? “Dalam prosesnya itu memang menggunakan zat-zat yang berasal dari babi,” ujar Menkes Nafsiah Mboi sebagaimana dikutip dari Kompas.com (9/12) di sini. Wah!


Isu obat yang mengandung unsur babi tersebut tentunya berpotensi jadi serangan politik mematikan dari lawan-lawan Nafsiah Mboi. Titik serangnya di sini: soal keharaman babi dalam pandangan agama sangatlah sensitif. Soal kondisi darurat dalam pandangan fiqih mungkin sekali dikesampingkan lawan-lawan politik Menkes.


Munculnya kehebohan soal obat-obatan yang mengandung babi tak terlepas sedang dibahasnya Rancangan Undang-Undang Jaminan Produk Halal (RUU JPH). Dalam konteks RUU JPH ini, obat-obatan tergolong “produk”, disamakan dengan produk makanan dan minuman.


Padahal, sebagaimana dituturkan Menkes sendiri, ada puluhan ribu obat-obatan berpotensi tidak lulus sertifikasi berdasarkan RUU JPH ini, karena mengandung unsur babi di dalamnya. Pada saat yang sama banyak jenis obat yang tak memiliki substitusi alias kondisinya darurat.


Sebelumnya, masih hangat dalam ingatan, karena masih dalam hitungan beberapa jam yang lalu, Menkes Nafsiah Mboi diserang banyak kalangan, terutama kalangan agama, karena menyetujui Program Kondom Nasional (PKN).


Program PKN dianggap negatif karena dituding bagi-bagikan kondom gratis ke masyarakat, dan iklan bus kondom dengan seleb yang berpose seronok, sehingga dinilai melegalisasi seks bebas.


Belum cukup sampai di situ, masih dalam hitungan hari dalam bulan yang sama, Menkes Nafsiah Mboi diserang banyak pihak karena bereaksi reaktif terhadap demo para dokter terkait kasus malapraktik dr. Ayu cs.


Menkes selaku pejabat negara harusnya tidak memihak dalam kasus hukum warga negara namun kenyataannya memihak dr. Ayu cs. Sampai-sampai Menkes Nafsiah menyurati Jaksa Agung RI agar menunda eksekusi terhadap dr. Ayu cs.


Terlepas dari setuju atau tidak setuju dengan situasi darurat perobatan di Indonesia, penyebaran AIDS, dan potensi defensive medicine akibat kasus malapraktik dr. Ayu cs, munculnya tiga “hotspot” di atas akan menjadi “sumbu ledak” untuk menggoyang posisi politik Menkes Nafsiah Mboi.


(Sutomo Paguci)



sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/12/09/obat-mengandung-babi-menkes-kembali-dalam-sasaran-tembak-617053.html

Obat Mengandung Babi, Menkes Kembali dalam Sasaran Tembak! | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar