Drama Musikal Minangkabau di Monas Jakarta
Tepuk Tangan Meriah bergemuruh di Tugu Monumen Nasional (Monas) Jakarta, saat sekelompok penari memainkan tarian khas Adat Minangkabau pada acara World Royal Heritage Festival. Acara World Royal Heritage Festival atau pagelaran agung keraton dan kerajaan sedunia merupakan yang pertama kali di gerlar di Indonesia.
Acara yang telah berlangsung sejak Kamis (5/12) menampilkan berbagai macam acara seperti pameran kereta kerajaan, kuliner, sampai batik. Selain itu pada malam hari (7/12) acara ini di ramaikan oleh pagelaran tari dari berbagai kerajaan yang ada di Indonesia.
Salah satu tarian yang mendapat antusiasme penonton adalah tarian adat Minangkabau. Tarian adat yang merupakan drama musikal ini menceritakan kisah perjuangan Tuanku Imam Bonjol.
Rudi (28 tahun) salah seorang pengunjung pada acara itu terlihat antusias menyimak jalan cerita drama Musikal yang dialognya menggunakan bahasa Minangkabau tersebut. Menurutnya drama musikal tersebut menceritakan tentang persahabatan Tuanku Iman Bonjol dan Tuanku Tambusai, yang berjuang dalam melawan kedzaliman yang dilakukan oleh penjajah kolonialisme Belanda.
“Tuanku Tambusai merupakan pahlawan yang lahir di Tambusai, Rokan Hulu Riau” lanjut Rudi yang berasal dari Pekan Baru – Riau.
Diny (22 tahun) pengunjung lainnya tampak asyik menggoyang-goyangkan kepala menggikuti irama alunan musik minang yang dimainkan diatas pentas. Menurutnya irama musik yang mengiringi tariannya asyik dan energik, sehingga membuat kita secara spontan turut bergoyang mengikuti iramanya.
“Alur ceritanya sih saya tidak mengerti (karena berbahasa minang – red), tapi irama musiknya itu asyik loh. Pokoknya nggak kalah loh dengan musik-musik anak muda yang ada” ujara Diny.
“Kritik saya sih, supaya jalan ceritanya bisa dimengerti oleh semua, sebaiknya ada translate yang bisa ditayangkan pada dua layar lebar yang ada disisi panggung” tandasnya.

0 komentar:
Posting Komentar