harga genset murah

Anak Desa Sudah ‘Dipaksa’ Kerja sejak Kecil


1386582430288370239

Anak Desa Menjaga dan Merawat Adiknya (dokpri)



Anak-anak desa sejak kecil sudah ‘dipekerjakan’ oleh orang tuanya untuk membantu pekerjaan-pekerjaan mereka baik di rumah maupun di ladang. Mulai dari menyapu dan mengepel, membersihkan halaman rumah, mencuci peralatan makan, sampai menjaga adik. Selain itu, mereka juga diberikan tanggung jawab mencari dan memberikan makanan ternak seperti kambing, sapi, kerbau, atau ayam. Juga mencarikan kayu bakar di hutan. Biasanya semuanya itu dilakukan dengan terpaksa pada awalnya. Namun, belakangan dinikmati saja sebagai bagian dari tanggung jawab terhadap keluarga.


Biasanya semua pekerjaan ini mereka tangani pada pagi hari sebelum ke sekolah atau pada siang hari dan sore hari sesudah pulang dari sekolah. Apakah mereka punya waktu istirahat dan waktu bermain bersama teman-teman sebayanya? Tentu saja. Meskipun di tengah kepadatan menjaga dan merawat adik atau mencarikan makanan ternak, mereka selalu menyisipkan dengan permainan-permainan khas bersama dengan teman-teman sebayanya.


Dengan cara ini, secara tidak langsung orang-orang tua di desa sudah menanamkan jiwa kerja keras kepada anak-anaknya sejak dini meskipun dari segi usia mereka sebenarnya masih harus menikmati kebebasan untuk bermain dan bersosialisasi dengan rekan-rekan sebanyanya. Tidak jarang, anak-anak desa yang ‘dipekerjakan’ oleh orang tua sejak kecil sudah dipaksa untuk bersikap dan berpikir secara dewasa sebelum waktunya.


Apakah fenomena seperti ini masih dijumpai juga di kota-kota besar? Mungkin jarang. Karena kebanyakan di kota-kota besar, anak-anak justru dikondisikan oleh orang tuanya untuk mengembangkan bakat, talenta, dan kemampuannya melalui aneka kursus dan pelatihan di luar jam sekolah. Memang lain ladang, lain belalang, lain lubuk lain kondoknya…



sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2013/12/09/anak-desa-sudah-dipaksa-kerja-sejak-kecil-617003.html

Anak Desa Sudah ‘Dipaksa’ Kerja sejak Kecil | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar