harga genset murah

Car Free Day, Lunturnya Interaksi Sosial


Minggu pagi ini saya memutuskan untuk diam di kamar.


Sesekali saya keluar di minggu pagi, entah sekedar mencari keringat dengan berlari atau hanya sekedar melihat - lihat suasana keramaian aktifitas kota Jakarta dan mengabadikannya melalui kamera saya. Kebetulan saya tinggal dekat dengan pusat kota, sehingga akses ke kawasan Car Free Day sangatlah mudah dan dekat buat saya.


1387069536463384658


Buat saya, acara mingguan seperti ini sangat menarik, saya bisa menemukan berbagai hal yang unik dan menarik disini, entah hanya menarik untuk diamati (event, artis, promosi, cewek cantik) atau bahkan menarik untuk diabadikan (momen) atau dicoba (makanan). Namun, dibalik keramaian dan keberagaman yang tampak, ada sesuatu yang hilang atau kurang atau seharusnya ada namun absen dengan berbagai alasan menurut saya.


Interaksi sosial, really? yup. Memang disana tampak berbagai interaksi di tengah hiruk pikuknya manusia beraktifitas, namun kebanyakan yang terjadi adalah interaksi - interaksi yang bersifat lokal atau tendensius. Lokal maksudnya adalah percakapan diantara kelompoknya sendiri, dan tendensius diantarnya adalah yang sifatnya transaksi dan promosi.


13870703311273204650


Memang tidak ada salahnya hal tersebut, bagi keluarga atau kelompok, aktifitas outdoor seperti ini akan menambah eratnya hubungan atau sebagai alternatif untuk refreshing. Bagi penjual, keramaian adalah peluang untuk meraup keuntungan atau untuk mengenalkan dagangannya, dan bagi para aktifis acara seperti ini adalah kesempatan untuk menyebarluaskan ide atau gagasan mereka.


Lalu? Ya… buat saya tetap ada yang kurang, sebagaimana salah satu kodrat manusia sebagai makhluk sosial, seharusnya disini ada sebuah interaksi sosial yang bebas dari motif selain dari motif sosial itu sendiri, atau mungkin pemahaman saya mengenai arti kata sosial yang salah.


Saya memang bukan orang yang pandai bergaul, yang bisa berkenalan dengan orang tanpa sebab dan akrab begitu saja, saya lebih pada tipe yang menunggu untuk diajak daripada mengajak, kecuali memang suasananya kondusif buat saya untuk memulai pembicaraan. Nah, suasana atau kondisi inilah yang menurut saya tidak hadir di dalam fenomena car free day ini. Saya membayangkan it would be nice kalaulah seseorang yang tidak saya kenal menyapa saya dan mengajak berbicara entah hanya sekedar menanyakan merk kamera yang saya pakai, atau dengan santainya saya bisa bertanya - tanya mengenai sepeda kepada biker yang lewat tanpa mempertanyakan motif terdalam saya di dalam hatinya.


1387071361701934998


Entah ini hanya keinginan atau perasaan saya saja, ataukah ada orang - orang diluar sana yang merasakan dan bertanya - tanya mengenai kejanggalan ini juga? Karena cukup seringnya saya keluar di minggu pagi di kawasan itu, saya bisa mengamati apa - apa saja yang sering tampak di komunitas ini, salah satunya adalah seorang bapak dengan anjingnya yang saya tampilkan pada foto diatas. Saya perhatikan bahwa bapak ini mempersilahkan orang yang lewat untuk sekedar melihat dekat atau bahkan membelai anjingnya, terkadang dari kejauhan beliau nampak meyakinkan anak kecil bahwa anjingnya jinak dan tidak akan menjilat atau bahkan menggigit


Terkadang saya jadi bertanya - tanya, apakah bapak ini berada di situ hanyak sekedar untuk membawa anjingnya jalan - jalan, ataukah dia sebenarnya menggunakan anjingnya sebagai media untuk bisa mendapatkan sebuah percakapan. Yah.. saya akhirnya menanyakan motif.


Akhirnya saya hanya bisa melihat interaksi yang terjadi di acara ini tidak ubahnya interaksi yang terjadi di mall, lokal dan tendensius. Bedanya hanya ada di pakaian yang digunakan, lokasi, pemandangan dan aktifitas yang dilakukan. Selebihnya, apa yang di dalam hati mereka mungkin kurang lebih sama. But who am I to judge them, toh saya juga tidak berbeda dari mereka.


13870720781191658195


;s.h.l.



sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2013/12/15/car-free-day-lunturnya-interaksi-sosial-616624.html

Car Free Day, Lunturnya Interaksi Sosial | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar