harga genset murah

Hari Anti-Korupsi: Peringatan yang tanpa makna


Tepat hari ini, 9 Desember 2013, dunia memperingati hari anti-korupsi sedunia. Peringatan yang hanya sekadar peringatan menurutku, sudah terlanjur rusak Bangsa ini. Bukannya pesimis akan keadaan Bangsa ini. Sama sekali tidak. Tetapi kenyataannya? Meskipun sempat dibuat bersyukur dengan ‘kado’ dari Mahkamah Agung atas vonis Anggie sepanjang tahun ini, lebih banyak miris; sesak.



Dimulai dengan rebutan lahan antara KPK dengan Polri; Vonis Bebas terhadap Sudjiono Timan, Buronan Terpidana Korupsi; juga berdasarkan data dari ICW bahwa Per 16 Oktober 2013, sedikitnya 40 koruptor yang buron didalam dan diluar negeri atau belum ditangkap oleh Kejaksaan meskipun sudah ada putusan berkekuatan hukum tetap (inkracht); bahkan ketua Mahkamah Konstitusi-pun terjerat kasus korupsi; dan lain-lain yang pasti begitu banyak kekecewaan rakyat.



SBY yang berkata akan menjadi garda terdepan dalam memberantas korupsi, ternyata partai-nya sendiri (atau lebih tepatnya SBY Fans Club –karena begitu didominasi oleh keluarga SBY-) menjadi salah satu penyumbang terbesar koruptor di Negeri ini.



Ada apa dengan Negeri ini? Negeri yang seharusnya paling kaya, kini menjadi salah satu negeri termiskin di dunia. Negeri yang banyak sekali berisikan orang-orang pintar, kini menjadi negeri yang terlalu sering dibodohi bangsa lain. Ada apa? Apa yang sebenarnya terjadi?



Betul seperti apa kata Bung Hatta, bahwa: “Kurang kcakapan bisa dicukupkan dengan pengalaman, kurang kesanggupan bisa dilatih, tapi kekurang-jujuran susah diperbaikinya.”



Selamat datang hari anti-korupsi, yang diperingati tanpa makna.





sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/12/09/hari-anti-korupsi-peringatan-yang-tanpa-makna-616858.html

Hari Anti-Korupsi: Peringatan yang tanpa makna | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar