gambar: kompas.com
Jokowi semakin “tak ada matinya”. Setelah berbagai survey di tanah air selalu menempatkan namanya pada peringkat tertinggi, kini Foreign Policy, sebuah majalah terbitan group Washington Post Company Amerika, menempatkan Jokowi sebagai satu dari 134 nama para pemimpin dan pemikir dunia 2013.
Foreign Policy adalah majalah yang mengulas isu-isu hubungan luar negeri antar negara. Di dalam ulasan dan hasil analisanya, Jokowi disejajarkan dengan para tokoh dunia lain mulai dari Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Iran Hasan Rouhani, Presiden Brasil Dilma Rousseff, Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, dan tokoh lainnya. Dalam daftar ini, Jokowi berada pada urutan 39.
Tokoh yang dianggap sangat menonjol dan berada di urutan pertama dalam daftar tersebut adalah Edward Snowden, eks analis dari National Security Agency (NSA), badan intelijen sinyal Amerika Serikat. Snowden mencuat namanya ke seantero dunia karena aksinya membocorkan skandal spionase yang dilakukan oleh badan intelijen AS dan sekutunya. Aksi Snowden ini membuat hubungan negara adidaya dengan sekutu dan tetangganya tegang.
Foreign Policy memilih Jokowi karena menganggap bahwa Jokowi yang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta saat ini berbeda dari politikus Indonesia lainnya yang umumnya mengandalkan duit untuk meraih kekuasaan. Jokowi yang tidak berasal dari keluarga dinasti politik mampu membangun hubungan yang baik dengan banyak orang. Satu hal yang menonjol dari Jokowi, menurut Foreign Policy, adalah kesetiaannya pada kesederhanaannya. Meskipun menjadi pejabat nomor satu DKI, Jokowi tetap setia tampil seperti dulu, sederhana dan apa adanya.
Selain itu Foreign Policy juga menambahkan Jokowi yang begitu populer di mata rakyat Indonesia, hingga muncul istilah Jokowimania, jika maju dalam pilpres 2014 nanti besar kemungkinan sulit dikalahkan.
Jokowi memang anugerah dari Tuhan, kata Arswendo Atmowiloto. Pada saat capres lain, baik yang sudah secara resmi mendeklarasikan diri atau yang sedang berjuang melalui konvensi, bekerja keras untuk mengumpulkan prosentase popularitas mereka digit demi digit, Jokowi melenggang ke puncak popularitas tingkat dunia tanpa biaya.

0 komentar:
Posting Komentar