Umat Islam memiliki pendapat yang berbeda-beda mengenai mengucapkan selamat natal. Ada yang mengharamkan, karena mengucapkan selamat natal berarti mengakui ajaran Kristen. Ada yang menyatakah mengucapkan selamat natal adalah bid’ah. Dan seterusnya.
Namun tidak sedikit yang berpendapat, mengucapkan selamat natal berarti turut bergembira atas kegembiraan yang merayakan natal.Turut bergembira karena anda bergembira merayakan natal tidak serta merta jadi mengakui Kekristenan. Apalagi jadi murtad.
Mari saya berikan analogi: saya turut berbahagia dan mengucapkan selamat kepada teman saya yang menikah dengan seorang pria. Uluran tangan ucapan selamat dan turut berbahagia saya tersebut, tidak serta merta membuat saya jadi turut menikah dengan suaminya. Saya tetap orang luar. Tetap tamu. Turut berbahagia. Tidak serta merta kawin juga sama dia. Tidak bakalan mau juga jadi istri poligami suaminya teman saya itu.
Anda paham maksud saya? Mengucapkan selamat karena turut berbahagia tidak serta merta turut menjadi pihak yang berbahagia.
Bagaimana reaksi saya jika ada kawan saya menolak mengucapkan selamat natal kepada saya? Ya tidak apa juga. Ajarannya memang begitu. Menurut persepsi saya, ini orang ribet sendiri. Masak mengucapkan selamat natal serta merta berarti mengakui Yesus ? Padahal, dalam terminologi kekristenan, yang disebut orang Kristen adalah orang yang percaya dan mengikut Yesus. Orang yang tidak percaya Yesus artinya bukan orang Kristen. Apapun KTP nya. Kalau KTP nya Kristen, tapi dia tidak percaya Yesus, artinya dia bukan Kristen. Gitu saja.
Bagaimana mungkin orang mengucapkan selamat natal serta merta jadi percaya Yesus? Emangnya gampang membuat orang percaya Yesus? Orang Kristen sendiri susah bener menerangkan tentang Yesus. Apalagi membuat orang lain percaya dan mengakui Yesus. Itu perlu keajaiban. Perlu sekolah berbulan-bulan. Ada yang menyebutnya katekisasi, ada yang menyebutnya dengan pemuridan. Tidak cukup dengan salaman bilang selamat natal lalu serta merta jadi orang kristen.
Sama anehnya dengan orang mendadak jadi percaya Yesus gara-gara dikasih indomie. Secara akal sehat, mustahil orang jadi percaya Yesus karena makan indomie. Tunggu, saya ngakak dulu.
Ya sudah. Kalau tidak mau mengucapkan selamat natal juga nggak apa. Setiap orang punya hak untuk takut murtad gara-gara salaman maupun gara-gara makan indomie.
Melihat fenomena ini, membuat saya makin mengapresiasi setinggi-tingginya untuk kearifan budaya nusantara. Yang lebih rahmat buat umat manusia, apapun agamanya. Bisa saling merayakan hari raya keagamaan tetangganya tanpa mengubah imannya sendiri.
Selamat Natal 13 Desember 2013.
.
- Esther Wijayanti -

0 komentar:
Posting Komentar