Sebenarnya ge malas sangat tuk nulis, tapi sepertinya apa yang saya alami ini menarik untuk dibagi ke siapapun yang mau baca, soale kalau bagi duit, ane ka gak ada duit (Just Kidding Jangan lupa bahwa Jas Hujan). Akhirnya mau nulis lagi….
Gini nih ceritanya….(Sambil menghayal kayak di pilem – pilem githu)
Tak terhitung lagi rasane, berapa kali ane berkunjung ke Pusat Grosir Cililitan (PGC), sejak pertama kali saya menginjakan kaki di Kota Jakarta, tetapi beberapa bulan terakhir ini saya selalu menjumpai seorang BAPAK yang sudah UZUR sepertinya DIA mengalami GANGGUAN MENTAL. Namun dari gaya bicaranya, BELIAU ini seorang yang terpelajar. (Satu – satunya saudara jauh ane adanya di Condet jadi pertama kali datang langsung singga ke PGC dah)
Selalu menggunakan Bahasa Inggris yang fasih bahkan pernah saya melihat berbicara dengan BULE dan beberapa orang dengan Bahasa Inggris. Memegang sebuah buku kecil layaknya Diari Catatan Harian.
Kemarin, di Sore hari saya kembali mengunjungi PGC dan tak sengaja saya duduk di Taman Depan PGC tepat di samping beliau. Tiba - tiba beliau berkata dalam bahasa Inggris :
What it live, (kira –kira seperti inilah bahasanya lakau ditulis) –
Aku sih bengong noleh kiri kanan kirain ngomong sama sape secara Inggris ane kw 10 tapi tetap ku sahuti dengan bahasa tubuh takutnya kalau ane cuek bakal digampar…
Tanpa aku timpali Beliau ngomong lagi
“Live is like brand”… If you not have’t brand, you will can’t survive
“What the meaning it’s brand -..??
Ane noleh kiri kanan ka gak ngerti – kupikir orang stress sih
Lalu Si bapak lanjut ngomong lagi :
“Brand is our character but we must have a different with others if want survive”
Tapi lama – lama kumendengarkan, ngomongnya gak kayak orang seteres walaupun kata – katanya sedikit tak jelas karena pengaurh usia yang kian uzur. Narasi bahasanya tertata rapi walau tak serapi pakaiannya dan wajahnya yang keriput sana sini (tapi jelekan MPOK ATI).
Langsung kubilang sama beliau : Maaf pak, bahasa Inggris ane sangat jelek sekali soale waktu sekolah kalau ge Mata Pelajaran Bah. Inggris, kerjaan ane ngacir mending cari Jambu Mente (Maklum ane orang Muna di Sulawesi Tenggara sono penghasil Kacang Mente). Kembali saya bertanya sekedar memperjelas perkataannya tadi
“Apa yang disampaikan tadi pak (gayane mohon githu biar diulang)….?”
Lalu beliau mengeja secara jelas dan tersusunlah kata – kata Inggris itu. (Mungkin peletakan katanya salah – saole ane bukan Guru Bahasa Inggris) tapi setelah saya renungi ngutak ngatik “ALFA LINK” sederhana saya, Kira – kira maknane gini :
“Apa itu Hidup..???
“Hidup itu seperti Merek atau brandlah
“Jika kamu tidak memilik brand, kamu tidak akan survive
“Apa artinya itu merek..???
“Merek adalah karakter kita tetapi kita harus memiliki yang berbeda dengan orang lain jika ingin survive”
Dalam perenungan, sepertinya apa yang dikatakan BELIAU itu benar adanya, sebuah bahasa kehidupan yang tak semua pahami. Mungkinkan keberadaannya saat ini dan seperti ini karena ingin berbeda dengan yang lainnya. Hanya saja dia memilih perwujudan yang berbeda dari kebanyakan pilihan orang yang mengaku waras dan sadar diri. Inilah mungkin yang dimaksud dengan pentingnya memetik makna, bahkan dari apa yang kita tidak yakini sekalipun.

0 komentar:
Posting Komentar