Tulisan ke-159 (seratus lima puluh sembilan) :
Kota Tangerang, 16 Desember 2013 / 13 Shafar 1435 H.
Untuk menjadi guru diperlukan tekad yang membara. Merasa menjadi
guru banyak kita jumpai, tetapi merasakan sebagai guru, semestinya
tersemat kepada guru sejati.
Pekerjaan Saya ini mudah dilakukan oleh siapa pun. Baik yang berlatar
belakang ijasah non keguruan dan sudah barang tentu yang benar-benar
ijasah keguruan.
Sejatinya seorang guru adalah orang yang memang memiliki bekal keilmuan
guru. Tetapi sekarang telah digeserkan kepada kecenderungan siapa pun
yang mau, akan bisa menjadi guru.
Saya katakan “siapa pun bisa “.
Kepala pasar, SATPAM, penjaga sekolah, ibu rumah tangga, artis, politisi dan
lain-lain akan dengan mudah menjadi guru.
Malah ada pelesetan begini : “gampang menjadi guru, karena guru bisa dari
buku pakert”.
Sebab itulah yuk ramai-ramai kita persilakan siapa pun silakan menjadi guru.
Toh banyak yang berpikir, ijasah non keguruan masih lebih baik mendapatkan
materi pengajaran ketimbang ijasah keguruan. Jadi ilmu mendidik bisa
dipelajari sambil menekuni pekerjaan sebagai guru. Tidak perlu harus masuk
kuliah keguruan.
Jika ini terjadi, bersiap-siaplah guru yang berijasah keguruan untuk merelakan
tidak dihargai. Salam sebagai pendidik. ==============

0 komentar:
Posting Komentar