Tanpa kita sadari, persepsi kita atau pola pikir kita sudah terbentuk dengan adanya dimensi ruang dan waktu yang menyempitkan kita dalam berbagai hal. Berbagai alasan-alasan yang akan di lontarkan ketika masalah yang kita hadapi tidak dapat terselesaikan dengan baik. Sebagai contoh murid disekolah, tidak mengerjakan PR alasannya karena hujan, mati lampu ataupun tidak memahami tugasnya. Sebenarnya hal ini tidak dapat dinamakan sebuah masalah melainkan karena satu alasan, yaitu MALAS. Ketika hujan apakah ada efek dengan kita? Mati lampu, masih ada lilin, tidak memahami? Masih ada senior-senior kita yang bersedia membantu. Lalu apa sebenarnya sebuah masalah itu???
Masalah adalah ketidaksesuaian harapan dengan realita. Nah, sebab itu maka timbullah sebuah masalah. Hidup didunia ini memang berlandaskan oleh masalah, karena dengan adanya masalah kita akan menjadi insan yang bijak. Adanya masalah adalah manifestasi dari pembelajaran kita tentang arti hidup didunia. Bagaimana kita bisa memanfaatkan hidup kita yang sementara ini dengan menjadi lebih baik. Dalam psikologi perkembangan ada beberapa problem solving (pemecahan masalah), sebelum kita share tentang model problem solving, kita perlu mengetahui apa sii Pemecahan Masalah itu ??
Pemecahan Masalah adaah suatu pemikiran yang terarah secara langsung untuk menemukan suatu solusi/ jalan keluar untuk suatu masalah yang spesifik (Solso : 2007). Sudah sangat jelas dari uraian penjelasan pada buku Solso tersebut adanya masalah karena ketidaksesuaian harapan, untuk iu diberlakukannya pemecahan masalah. Namun, menurut para penganut psikologi Gestalt (gestalist), suatu masalah muncul ketika adanya ketegangan-ketegangan atau stress yang mana hal tersebut terjadi dari hasil interaksi antara persepsi dan memori (Solso:2007). Dengan memikirkan suatu permasalahan atau dengan meneliti dari beberapa sudut pandang yang berbeda, pandangaan yang ‘benar’ menurut kita adalah pandangan yang muncul saat kita memikirkannya lebih mendalam.
Oke, kembali lagi pada topik sebelumnya, adanya beberapa model problem solving dalam psikologi perkembangan (Santrock) yaitu, Pertama, Problem Focus Coping (dimana seseorang dalam menyelesaikan masalahnya, secara langsung pada sumber masalah). Kedua, Emotion Focus Coping (dimana emosi yang diutamakan dalam penyelesaian masalah, mampu mengelola emosinya dengan baik, diterima dengan baik). Ketiga, Mall Adaptive Coping (menyalahkan diri sendiri, sumber masalah diutamakan kedirinya). Dari beberapa macam problem solving diatas, yang paling bagus dan paling utama adalah kategori yang pertama, yaitu menyelesaikan masalah langsung pada sumber masalah. Dalam hal ini ketika kita akan menggunakan problem solving diatas, perlu diperhatikan terlebih dahulu konteks peristiwa yang dihadapinya. Karena ada sebuah kasus, contohnya kematian maka problem solving yang baik bukan yang pertama melainkan yang kedua, karena tidak mungkin dong, kita menyelesaikan masalah langsung pada sumbernya , kepada Tuhan ?? jadi perlu diperhatikan dengan baik ketika akan menyelesaikan suatu masalah.
Ketika mencari solusi dalam pemecahan terhadap problem solving itu ada kaidah atau aturan yang akan membawa seseorang kepada pemecahan masalah tersebut secara kompeten, yaitu Apabila adanya alternatif dari masalah tersebut. Memperhitungkan berbagai perspektif, jadi bukan hanya dari satu sumber saja melainkan dari beberapa sumber yang ada keterkaitannya dengan masalah tersebut. Antisipasi terhadap resiko yang mungkin muncul, sebelum mengambil keputusan dalam pemecahan masalah tersebut, perlu diperhatikan resiko yang akan kita terima, apakah resiko tersebut baik buat kita, atau malah sebaliknya, membuat kita menjadi terperangkap dengan keputusan yang kita ambil. Dan yang terakhir Mempertimbangakan kredibilitas sumber informasi, kita jangan asal clomot sana clomot sini dalam mencari informasi, namun harus adanya filter dari informasi-informasi tersebut. Nah dari beberapa kutipan-kutipan yang saya baca dan pelajari, menurut saya sudah cukup untuk menjelaskan, segala macam proses, maupun cara untuk menghadapi suatu masalah. Hanya saja perlu kita telaah lebih mendalam dan mempraktikkannya dalam realita agar apa yang kita pelajari bertahap lama dalam memori kita. :)
Saya teringat dengan wise word “Lao Tsu” Masalah terbesar di dunia, tadinya atau sebelumnya adalah Masalah kecil yang mudah terselesaikan. Namun, cara kita dalam memandang masalah tersebut kecil dan tidak segera untuk diselesaikan, alhasil masalah pun menjadi besar. Orang bijak ketika menghadapi masalah besar akan menganggap maslah tersebut masalah kecil, begitupun dengan masalah yang kecil, akan menganggap tiada masalah. Sukses selalu buat kita semua . :)

0 komentar:
Posting Komentar