Sudah lumrah, Partai Golkar banyak dilanda badai. Mungkin tak terhitung lagi intrik dan konflik di tubuh partai yang sudah berusia 49 tahun ini. Betapa tidak, begitu badai kencang, batang beringin tegar berdiri dengan kokohnya. Inilah yang membuat Partai Golkar ditakuti oleh para kompetitornya.
Pasca reformasi merupakan situasi yang sulit bagi partai golkar. Partai ini dikeroyok dan bahkan sampai mau dibubarkan. Tapi apa nyana semua itu tidak mampu menggoyahkan semangat kader partai untuk menegakkan rindangnya pohon beringin.
Ancaman dari luar sudah biasa diterima Partai Golkar. Hal itu dilalui dengan mudah. Namun begitu keretakan dari dalam juga tak bisa dielakkan. Buktinya banyak kader partai yang berpindah ke partai lain mengadu keberuntungan. Bahkan kader-kader jempolannya mendirikan partai baru.
Adalah dua kader senior Golkar yang coba membentuk Partai, yakni Gerindra dan Hanura menjelang Pemilu tahun 2009. Gerindra didirikan oleh Prabowo Subianto. Sedangkan Hanura didirikan oleh Wiranto. Kedua tokoh ini pernah bersaing dalam konvensi partai Golkar. Hasilnya kita ketahui, Wiranto jadi pemenang.
Di Pemilu 2009, Hanura dan Gerindra muncul sebagai kekuatan baru politik Indonesia. Kedua partai tersebut mampu menempatkan wakil-waki terbaiknya di DPR. Bahkan menjelang Pemilu 2014 ini kedua Partai ini cukup diperhitungkan.
Namun keberhasilan partai tersebut tidk serta merta menggerus Partai Golkar. Walaupun turun sebesar 6 persen dari tahun sebelumnya, Partai Golkar tetap mampu bertahan di posisi kedua tahun 2009. Jika dimaklumi, bahwa tahun 2009 merupakan tsunami bagi demokrat, lewat SBY yang kemudian menjadi pemenang. Jadi derasnya keterpilihan terhadap partai demokrat tidak mempengaruhi suara Partai Golkar
Menjelang tahun 2014 ini, kader Golkar kembali membentuk Partai baru yakni Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Nasdem dibentuk oleh Surya Paloh yang juga mantan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar. Nasdem yang dari awal hanya untuk kegiatan sosial dan kemanusiaan sekarang berubah menjadi partai politik
Namun begitu, Partai Golkar tidaklah gentar. Malah dalam beberapa kali survey, Golkar masih berada dalam posisi teratas. Makanya menghadapi pertarungan politik menjelang Pileg 2014 nanti, Partai Golkar sudah menyapkan startegi yang matang. Dengan pengalaman yang panjang, kader yang militan dan struktur partai yang rapi, Partai Golkar akan menjadi pemenang pemilu 2014. Amiin

0 komentar:
Posting Komentar