Menari adalah satu dari sekian banyak kegiatan yang diajarkan di sekolah. Bahkan menari, khususnya tarian tradisional menjadi salah satu ekstrakulikuler yang cukup diminati oleh siswi-siswi pada saat itu. Meskipun saya orang Jawa, saya tidak lantas menutup diri terhadap kebudayaan lain di luar Jawa. Kami di ajarkan tarian tradisional baik yang berasal dari Jawa maupun yang berasal dari luar Jawa. Agak berbeda memang, antara tarian tradisional Jawa dan diluar Jawa. Tarian tradisional Jawa umumnya mempunyai gerakan yang luwes dan lemah gemulai. Sedangkan tarian di luar Jawa, umumnya mempunyai gerakan yang lebih energik.
Berbicara mengenai tarian tradisional, saya akan berbalik ke 7 tahun yang lalu. Tepatnya tahun 2006. Saat itu, saya dan dua kawan saya menjadi penari di acara Pentas Seni dalam rangka Perpisahan Siswa Kelas 6 SD Negeri Kemandungan 1 Tegal. Tarian yang kami bawakan adalah tarian yang berasal dari Sumatera Barat, yaitu Tari Lilin. Tarian ini mirip dengan Tari Piring yang juga berasal dari Sumatra Barat. Tari ini menggunakan piring dan lilin sebagai media utamanya. Dimana dimasing-masing piring, terdapat satu buah lilin yang menyala. Sang penari lalu mengayun-ayunkan piring yang berada ditangannya. Harus hati-hati memang, karena sang penari harus menjaga lilin tersebut tetap menyala. Tentunya tidak mudah bagi para penari yang saat itu masih kelas 4 SD. Ditambah lagi dengan gerakan tari yang cukup energik, sehingga membutuhkan energi yang cukup besar. Busana yang digunakan oleh penari-penari kecil ini tidak seperti busana tari lilin pada umumnya. Busana ini terbilang cukup simpel. Make up para penari pun terbilang sederhana. Rambut dibiarkan terurai, dan hanya memakai semacam bandana yang terbuat dari besi.
Meskipun tidak tampil di acara besar, para penari tetap bersemangat menarikan tarian ini. Para penari sadar bahwa inilah tari tradisional, salah satu aset budaya Indonesia yang harus dilestarikan. Tidak seperti remaja sekarang yang lebih tertarik terhadap tarian modern. Peminat tarian tradisional semakin menyusut seiring dengan perkembangan zaman. Bersama Indonesia Travel , kita bisa ikut melestarikan tarian tradisional.

0 komentar:
Posting Komentar