Pada hari Minggu membawa kami ke Pantai Losari menikmati bubur ayam (Foto: Ahmad Syam)
Masih sangat lekat di ingatan saya awal perkenalan itu meski telah lima tahun berlalu. Seseorang datang kepadaku dan memperkenalkannya. Kami pun berkenalan, kemudian berteman. Ia lebih dari dari sekadar teman yang baik. Ia teman yang sangat baik. Banyak pelajaran dan pengalaman pertama dalam kehidupan saya bersamanya.
Sebenarnya, saya telah lama mengidamkan teman sepertinya. Tetapi saya yakin Tuhan telah membuatkan skenarionya. Saya tentu harus bersabar karena saya tahu Tuhan Maha Tahu harapan, kebutuhan, dan kemampuan saya. Dalam penantian yang panjang menunggu keputusan itu, saya tidak tinggal diam. Setiap waktu saya mengetuk pintu Tuhan dengan doa-doa serta, tentu saja, dengan peluh keringat dari bekerja keras.
Tahun 2009 rupanya Tuhan telah berkehendak mempertemukan kami. Saya tidak dapat menggambarkan dengan kata-kata betapa bahagianya saat itu. Mata saya seperti tidak bisa lepas memandanginya. Inilah untuk pertama kali dalam kehidupan saya memiliki teman sepertinya. Meski saya tahu usianya tidak muda lagi namun saya masih melihat banyak semangat padanya. Semangat untuk maju sebagaimana namanya yang diambil dari Bahasa Italia, Avanzato, yang berarti maju, meningkat, atau berkembang. Mungkin kata Avanzato bisa juga diartikan terdepan dan inovatif. Tetapi kenapa harus mengimpor nama dari Italia? Nah, ternyata orangtuanya sudah berusaha mencari nama di Indonesia tetapi tidak ada yang cocok dan kurang pas. Akhirnya, pilihan jatuh pada namanya sekarang yang, ternyata, secara internasional sangat mudah dikenal. Saking familiarnya nama itu sehingga saat ini terkenal bukan hanya di Indonesia tetapi di luar Indonesia seperti Malaysia, Thailand, Filipina, Afrika Selatan, dan Meksiko.
Avanzato yang sekarang jadi teman saya lahir tahun 2005 sebagai generasi tahun kedua dalam silsilah sesamanya. Tahun 2009 adalah tahun di mana kami berdua resmi sebagai teman. Ia bertipe G dan memiliki kapasitas 1.300 cc, dengan kulit silver, dan (menurut anggapan saya setelah menilai kekuatan dan daya tahannya di segala medan) Avanzato adalah ‘laki-laki’. Meski ia baru bergabung tetapi saya dan seluruh keluarga besar langsung menyatu dengannya. Kehadirannya membawa perubahan positif dalam keluarga besar saya.
Sebelum ia datang, kami sekeluarga tidak bisa ke mana-mana dan bersama-sama. Sebelum ia datang, hari Minggu lebih sering kami habiskan di rumah karena betapa mahalnya biaya angkutan kota jika harus bepergian dalam rombongan. Barulah setelah ia hadir ditengah-tengah keluarga besar saya, setiap Minggu pagi kami bisa jalan-jalan berkeliling kota dan mengunjungi pusat rekreasi. Mudik bersama saat lebaran. Avanzato kadang bisa membawa saya dan sembilan keluarga lainnya sekaligus. Ya, kami bersepuluh! Atau, jika saya hanya jalan-jalan bersama keluarga kecil saya, berempat, Avanzato menyempatkan kami membawa sepeda anak-anak dengan cara melipat kursi bagian belakang. Rupanya, si Avanzato ini meski namanya asli Italia tetapi kepribadiannya khas Indonesia. Bahkan, sangat mengetahui dan memahami kebutuhan keluarga Indonesia.
Liburan kecil ala keluarga kecil kami (Foto: Ahmad Syam)
Sejak menjadi bagian dalam keluarga saya, Avanzato sungguh sangat membantu. Selain meringankan pengeluaran untuk transportasi juga menggerakkan kami untuk semakin aktif demi mencapai kemajuan.
Bagaimana Avanzato berkontribusi meringankan pengeluaran transportasi saya dan keluarga? Saya dan istri sama-sama bekerja di luar rumah. Sekolah anak juga jauh sekitar tiga kilometer dari rumah. Tentu butuh biaya transportasi yang besar jika naik angkutan kota. Nah, Avanzato dapat membawa kami semua ke tempat tugas dan sekolah dalam satu kali rangkaian perjalanan dan waktu. Dari kapasitasnya yang 1.300 cc itu kami tahu ia sangat irit.
Lalu, kenapa Avanzato menggerakkan kami semakin aktif dan lebih maju? Itu karena Avanzato selalu siap mengantar ke mana pun kami pergi. Sekali waktu, kantor menugaskan saya melakukan penelitian di daerah berjarak kurang lebih 110 kilometer dari kota domisili, Makassar. Karena saya tidak ingin lalai dalam tanggung jawab kantor dan keluarga saya putuskan pergi-pulang (pp) setiap hari. Start pukul 05.00 pagi karena jadwal di daerah mulai pukul 08.00 dan pulang pukul 17.00 sore. Selama perjalanan pp satu minggu itu saya merasakan Avanzato tidak hanya membantu berhemat tetapi juga memberikan kenyamanan selama perjalanan. Sebagai teman perjalanan, Avanzato ternyata bukan hanya memberikan kenyamanan saat berkeliling dalam kota melainkan juga kala bepergian keluar kota.
Moment dan kenangan yang tidak kalah berkesan lainnya bersama Avanzato adalah saat istri harus berangkat ke Bali untuk suatu pelatihan selama dua bulan. Saat itu, saya benar-benar merasakan betapa Avanzato sangat membantu. Di pagi hari anak saya yang pertama sudah siap ke sekolah sedangkan yang kedua masih tidur. Biar semua tidak saling terganggu saya antar si sulung ke sekolah sambil mengajak yang kedua melanjutkan tidurnya bersama Avanzato. Tentu dia bertambah nyenyak tidurnya karena AC-central membuat siapa saja jadi nyaman. Si sulung yang belum sarapan dari rumah (maklum karena berangkat 06.30 dari rumah dan saya belum sempat menyiapkan sarapan) lalu saya mampir di warung nasi kuning. Bersama Avanzato yang tetap melaju si sulung dengan santai melahap sarapan paginya. Avanzato menyulap dirinya jadi tempat tidur dan meja makan.
Fungsi ganda si Avanzato di pagi hari sekolah (Foto: Ahmad Syam)
Sayangnya, ungkapan lama ‘di mana ada pertemuan, selalu ada perpisahan’ selalu saja terbukti. Setelah bertemu Avanzato di awal 2009, lalu selama kurang lebih 4,5 tahun bersama-sama dengan saya, kemudian 2013 kami akhiri dengan perpisahan. Ya, kami sekeluarga harus meninggalkan Avanzato. Kami berpindah dari Makassar ke Melbourne untuk jangka waktu empat tahun. Bukan demi apa-apa, hanya untuk membuat kehidupan kami lebih meningkat dan maju sebagaimana arti kata Avanzato di atas ‘maju’, ‘meningkat’, dan ‘berkembang’.
Sedih berpisah Avanzato, itu pasti. Tetapi perpisahan ini bukan untuk selamanya. Empat tahun kemudian semoga dapat berkumpul kembali. Avanzato yang masih sempat mengantar kami ke bandar udara (bandara) adalah mobil kesayangan kami sekeluarga: Avanza!
Melbourne , 2 Desember 2013
Catatan: Avanza adalah produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Pertama kali diproduksi dan dipasarkan 2003/2004. Avanza lahir bersama kembarannya Xenia milik PT Astra Daihatsu Motor. Kata ‘Avanza’ diambil dari bahasa Italia yang berarti: ‘maju’, ‘meningkat’, dan ‘berkembang’. Info lengkapnya kunjungi ini deh…http://www.toyota.astra.co.id/product/avanza/
Simak juga: 12 Hari Hidup di Atas Roda Avanza

0 komentar:
Posting Komentar