“Apa kabar kereta, yang terkapar di Senin pagi”. Itulah kalimat pertama lirik lagu 19 Oktober (Tragedi Bintaro) dari sang penyanyi legendaris Iwan Fals.
Merinding, sedih, menyakitkan mendengar lagu ini.
Persis di Senin pagi, 9 Desember kemarin, catatan sejarah sekitar 26 tahun lalu kembali terulang. Meski jumlah korban tak sebanyak tragedi 1987, kecelakaan kemarin tetap meninggalkan begitu banyak kesedihan.
“Berdarahkah tuan, yang duduk di belakang meja? Atau cukup hanya ucapkan bela sungkawa? Aku bosan! Lalu terangkat semua beban di pundak? Semudah itukah luka-luka terobati?” Begitulah bait lainnya di lagu Iwan Fals tersebut.
Pantaskah kita mengkritik kelalaian pembuat kebijakan? Pantaskah kita mengkritik Jokowi yang sejak setahun lalu berjanji akan membuat underpass di perlintasan Kereta, namun tidak juga direalisasikan karena berbagai alasan? Pantaskah?
Jokowi pun mengakuinya!
Jokowi Akui Telat Bangun Underpass dan Flyover. (Sumber: http://www.tribunnews.com/nasional/2013/12/10/jokowi-akui-telat-bangun-underpass-dan-flyover )
“Saudaraku pergilah dengan tenang, sebab duka sudah tak lagi panjang”
-Iwan Fals-

0 komentar:
Posting Komentar