Saya banyak bertemua orang-orang tua di Jakarta lingkungan rumah yang kira-kira pensiun di usia mereka. Bingung. Bahkan tidak sedikit yang jatuh sakit karena mengidap berbagai penyakit. Baik itu penyakit jasmani maupun penyakit yang lain, barangkali rohani. Kenapa? Dari asalnya aktif banyak kegiatan dan rutinitas. Sekarang semuanya sudah berubah. Tidak ada gerakan kegiatan, kecuali hanya momong cucu, tidur bangun, dan lain sebagainya. Apalagi di Jakarta yang setiap hari didera macet, pasti tambah malas untuk keluar beraktifitas jika tidak penting-penting sekali.
Jika pensiun di daerah dan pedesaan, tidak serumit yang dirasakan para pensiunan di ibu kota yang serba sempit. Bisa menjadi petani dadakan untuk sekedar mengeluarkan keringat. Di Jakarta khususnya di kawasan kumuh pasti terkendala mau beraktifitas. Keluar sedikit saja, berjalan beberapa langkah sudah diusik oleh suara bising bajaj. Baru beberapa puluh meter sudah digoda tukang ojek. Lamaan sedikit semua mata orang melototi kita, dan kendala lainnya. Kalau di desa, jalan saja ke pematang sawah atau kebun, bahkan lebih baik lagi sambil membawa cangkul. Bisa menanam pohon, membersihkan gulma, dan lain sebagainya.
Keluhan yang saya temui para pensiunan di Jakarta di kawasan kumuh dan sempit adalah sempitnya ruang publik yang bisa digunakan mereka. Saya cuma bisa menyarankan lebih baik ikut kegiatan jamaah tabligh aja. Kenapa? Karena kegiatan mereka terstruktur dengan adanya ‘khuruj’, keluar rumah dengan rombongan dalam beberapa tahap. Ada yang tiga hari, lalu seminggu, sebulan dan seterusnya. Aktifitas kegiatan khuruj ini cocok buat para pensiunan yang menganggur - kebanyakannya demikian - karena dengan berbagai aktifitas yang ada di jamaah tabligh juga, selain menyehatkan, kebersamaan, juga penuh dengan ibadah sunah yang merupakan fadhail a’mal. Jadi klop. meningkatkan pendekatan dan kedekatan kepada Allah, juga sekaligus menyehatkan di tengah anugerah umur panjang di usia pensiun yang diberikan Allah swt.
Walau banyak orang yang mencibir pada kegiatan khuruj mereka, namun menurut saya bagi para pensiun justru memberikan banyak manfaat kepada mereka. Cibiran tersebut boleh jadi karena di tengah usia produktif mereka meninggalkan keluarga mereka. Sedangkan di usia pensiun, justru mereka sangat membutuhkan kegiatan positif seeperti yang dilakukan jamaah tersebut. Wallahu A’lam.
salam damai,

0 komentar:
Posting Komentar