Sumber Gambar:
http://www.jpnn.com/read/2013/10/25/197421/Megawati-Kebal-Provokasi,-PDIP-Tak-Tergoda-Survei-
Menyimak beberapa komentar yang beredar, tidak sedikit yang melabeli Megawati bodoh bila tidak memajukan Jokowi sebagai capres sebelum Pileg 2014 nanti. Sebuah klaim yang sangat personal menurut saya, terlebih Megawati adalah individu yang telah berkecimpung di politik mungkin sejak dia lahir ke bumi ini, sedangkan komentator hanyalah pengamat politik.
Baik mari kita ilustrasikan skenarionya:
1. Jokowi maju sebagai capres sebelum pileg 2014, PDIP mendapatkan 30-35% suara.
2. Jokowi maju sebagai capres setelah pileg 2014, PDIP mendapatkan hanya 15-20% suara.
3. Jokowi tidak dimajukan dan Megawati capres, PDIP mendapatkan hanya 15-20% suara.
————–
Kondisi 1
Jokowi menang sebagai RI-1, PDIP menguasai 30-35% parlemen (cukup kuat).
Jokowi kalah sebagai capres, PDIP kehilangan posisi DKI-1 dan RI-1, parlemen cukup kuat.
kondisi 2
Jokowi menang sebagai RI-1, PDIP menguasai 15-20% parlemen (lemah).
Jokowi kalah sebagai capres, PDIP kehilangan kursi DKI-1, RI-1 dan parlemen yang lemah.
Kondisi 3
Megawati menang sebagai RI-1, PDIP menguasai 15-20% parlemen (lemah).
Megawati kalah sebagai capres, PDIP kehilangan RI-1 dan parlemen lemah, masih memegang kendali DKI-1.
——————————-
Pertanyaannya adalah, Megawati apakah seorang “risk taker” atau “cari aman”?
Dengan menahan dan melihat perkembangan (dinamika) politik, jelas Megawati sedang berhitung-hitung dengan seksama dan kehati-hatian sebenarnya menunjukan bahwa Megawati bukanlah sosok yang bodoh sebaliknya sosok yang pintar, tidak saja dari segi pengalaman namun dari segi kalkulasi.
http://politik.kompasiana.com/2013/12/15/fans-rhoma-irama-100jt-55-pemilih-piningit-618634.html

0 komentar:
Posting Komentar