‘Katanya’ dewasa adalah golongan manusia yang dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk . Lalu mengapa jumlah penghuni lapas tidak kalah banyak dari jumlah anak-anak ?
Kita berbuat baik dengan bersedekah kepada pengemis jalanan di Ibukota , eh itu malah dianggap buruk , melanggar aturan , karena gepeng (gelandangan pengemis) katanya telah dibiayai negara . Mana ada kelompok masyarakat yang dibiayai negara terus jadi pengemis .
Kalau Akil Baligh tahu mana yang baik dan mana yang buruk , trus kenapa Akil Muchtar terancam masuk penjara ? #bagian yang ini hanya untuk lelucon .. heheheheheheh
APA ITU ‘BAIK’DAN ‘BURUK’ ?
Pada awalnya manusia mengenal baik dan buruk berdasar pada implikasi yang ditimbulkan oleh sebuah tindakan . Metode ini lahir ketika agama belum menjadi sebuah literatur dalam menentukan eksistensi sebuah keburukan ataupun kebaikan . Meskipun agama juga banyak mengambil pandangan seperti ini , namun tidak secara keseluruhan .
Dalam pandangan para filsuf ataupun ahli agama baik ataupun buruk tercipta dari keinginan manusia . Nafsu ataupun hasrat untuk memiliki dan merasakan sesuatu . Pertempuran baik dan buruk sering digambarkan sebagai pertempuran antara iblis dan malaikat namun di satu sisi Tuhan terkesan tidak memihak seperti dalam pandangan Islam ketika Iblis diberi kesempatan untuk menggoda anak cucu Adam hingga hari kiamat tiba .
Pertanyaannya , bila Iblis tidak pernah ada lantas keburukan akan lenyap ?
Mungkin saya tidak begitu paham tentang ajaran Islam yang menjelaskan tentang baik dan buruk , tetapi fenomena baik dan buruk saat ini telah mencapai titik dimana keduanya bagai dua hal yang sama dan tidak berbeda . Iblis ataupun malaikat siapa yang tahu ?
Buruk harus ada , bila tidak .. baik pun tidak akan pernah terjamah oleh manusia . Mungkin kalimat inilah yang menjawab pertanyaan tentang , bagaimana sebenarnya dunia ini berjalan ? Seperti halnya kutub utara dan selatan yang harus selalu ada demi menjaga kestabilan bumi agar tidak keluar dari garis rotasinya .
Baik dan buruk tentu menjadi fenomena lumrah dalam dinamika kehidupan manusia . Ketika manusia melakukan hal baik tentu mereka mencoba menjauhi sebuah keburukan , begitu juga sebaliknya . Tetapi tak jarang manusia berspekulasi tentang mana sebuah tindakan yang baik dan buruk berdasarkan pada pandangan tentang mana yang benar dan mana yang salah . Perlu kita ingat (baik dan buruk) serta (benar dan salah) adalah dua hal yang berbeda . Baik belum tentu benar ataupun salah sedangkan buruk belum tentu salah ataupun benar . Manusia seolah terjebak pada definisi sebuah kata hingga pandangan baik dan buruk menjadi abstrak karena sebagian dari tindakan kita tidak berlandas pada kedua kata tersebut (Baik dan benar) . Manusia kini lebih cenderung bergerak kearah sebuah kebenaran dari pada kebaikan . Itulah penyebab dari banyaknya manusia dewasa yang berdomisili di Lapas .
Perbedaan pandangan tentang baik dan buruk kini ibarat telah punah , kebanyakan manusia cenderung memasukan kedua hal tersebut ke dalam pemikiran tentang benar dan salah . Mereka berasumsi bahwa baik dan buruk hanyalah bagaimana cara masing-masing orang memandang sebuah dinamika yang terjadi .Padahal pada dasarnya benar dan salah lah yang hanya berdasar pada cara pandang masing-masing orang , sebab baik dan buruk selalu berpatokan pada sebuah implikasi nyata sedangkan baik dan benar hanyalah sebuah wacana dimana kita melihat baik ataupun buruk sebagai sebuah gambaran yang terabaikan .
Berbuat kebaikan , meskipun itu selalu disalahkan maka pada dasarnya kita telah melakukan sebuah hal yang benar . Tetapi ketika kita melakukan sebuah kebenaran lantas dianggap sebuah keburukan , maka akan timbul pertanyaan , Apa anda merasa telah melakukan hal yang baik ?
Lalu pilihan anda ada dimana ?
0 komentar:
Posting Komentar