Hampir sebagian besar Rakyat Indonesia mengidolakan Jokowi sang gubernur DKI Jakarta. Ia termasuk dalam daftar impian pemimpin masa depan bangsa Indonesia. Impian akan tetap menjadi impian jika impian itu tidak memiliki jalan terang menuju puncak kepemimpinan. Banyak orang mengatakan bahwa ada banyak jalan menuju istana tetapi hanya ada satu jalan benar yang akan memungkin orang benar memasuki istana. Jalan benar tidak harus mulus melainkan senantiasa diuji kebenarannya.
Jokowi tentu tidak akan melenggang dengan mulus menuju istana tetapi senantiasa diuji kesungguhannya dalam menempuh perjalanan ini. Impian akan semakin terang jika Jokowi mengeluarkan sejata pemungkasnya yakni menyatakan diri siap menerima pencalonan dirinya menjadi presiden 2014. Perjalanannya tentu masih abu-abu. Masih ada krikil-krikil tajam bahkan ranjau-ranjau akan menghalangi perjalanan menuju istana. Sulit, pelik, unik, sempit, sumpek, bahaya selalu menghihasi perjalanan ini. Warna-warni suka duka perjalanan menjadi sebuah momentum paling bersejarah dalam perpolitikan negeri ini. Inilah keindahan tak terlupakan menuju puncak kesuksesan.
Blusukan, menjadi sopir truk, mencuci piring sendiri di rumah Bu Megawati bukanlah sejata pemungkas. Apa dilakukannya belum mengubah cita-cita bangsa yang tertuang dalam UUD 1945. Cita-cita luhur bangsa ini harus tercapai. Blusukan hanyalah salah satu cara menuju cita-cita luhur bangsa kita. Blusukan bukanlah sejata pemungkas Jokowi. Oleh karena masih ada sejata pemungkas Jokowi yakni mewujudkan cita-cita luhur bangsa yang tertera dalam UUD 1945. Inilah harapan kita…….
0 komentar:
Posting Komentar